Khamis, 16 April 2009

Benarkah Ikhwanul Muslimin Adalah Agen Yahudi Yang Ingin Menghancurkan Salafi???

Oleh : Ibn Abd Muis

Article ini kubuat bukan sebagai bantahan apalagi sebagai keterkejutan diriku, tapi justru sebagai bukti yang akan semakin mempertegas pandangan berikut ini,

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.: (Al Hujurat : 6)

Keistimewaan dakwah Salafiyah adalah adil, dan ini adalah bagian dari hikmah dakwah Salafiyah, dakwah ahlus sunnah wal jamaah untuk bersikap adil terhadap seluruh kaum muslimin.

Ahlus sunnah adalah adil dan hikmah, jadilah engkau, wahai Salafiyyin, seperti dalam syair :

Membeli jiwa dengan berbuat kebajikan itu lebih baik daripada menjualnya dengan permusuhan
Yakfi.. Inilah kabar itu dan inilah berita yang harus kita cek dulu kebenarannya dan jangan mudah dipercaya……

Sebelumnya, aku bertaubat kepada Allah atas fakta yang mungkin akan membuat kalian terkejut dan permintaan maafku atas hal ini. Karena itu janganlah bersedih dan sakit hati. Begitu juga dengan ikhwahku yang lain, janganlah senang kemudian menjadikan article ini sebagai hujah untuk berdebat di forum-forum kalian. Bukankah umat Islam mendambakan ukhuwah, seperti slogan kita yang berbunyi,

“Nata’awuna fii man tafaqna, wanata’dila ba’dhuna ba’dhon fii man takhlafna”

“Kita tolong menolong terhadap apa-apa yang kita sepakati dan kita saling toleransi terhadap apa-apa yang kita perselisihkan”.

Janganlah kalian melihat slogan ini dari sudut pandang keburukan tapi ikhlaskanlah hati kalian untuk melihatnya dari sudut pandang kebaikan. Bukankah melihat keburukan itu jauh lebih mudah dibandingkan melihat kebaikan. Bukankah berhusnudzhan itu jauh lebih mulia daripada bersu’udzhan? Karena itu sudilah jika kalian membaca penjelasan lengkap mengenai slogan ini di sini, karena itulah yang aku harapkan agar kalian tidak selalu diliputi dengan prasangka buruk terhadap kami.

Baiklah ya ikhwah, berikut adalah fakta-fakta aktifitas agen rahasia (tanzhim khas) Ikhwanul Muslimin yang menyatakan bahwa mereka adalah Agen atau bahkan antek-antek Yahudi:

[1] Usaha untuk meledakkan hotel Al malik Juraij di Ismailiyah pada tanggal 24 Desember 1946

[2] Peledakkan beberapa rumah di perkampungan Yahudi sebagai balasan terhadap pembunuhan Dir Yasin.

[3] Pembajakan kapal terbang Israel di kawasan Kairo pada saat buka puasa pada bulan Ramadhan yang melemparkan bom-bomnya di kampung Al Baramuni di Abidin, yaitu kampung miskin yang berpenduduk padat, sehingga banyak menghancurkan rumah dan membinasakan banyak penduduk Mesir. Setelah itu Ikhwan meledakkan bom lagi jam 05.00 pagi tanggal 20 Juli 1984 dan diikuti dengan peledakan bom lainnya yang menyebabkan meninggalnya empat puluh Yahudi dan melukai 34 lainnya sebagai bentuk balas dendam dari tindakan Yahudi tersebut. Setelah itu juga terjadi peledakkan bom lainnya di perkampungan Yahudi jam 2.30 sore hari 22 September 1948, dengan meletakkan ransel yang di dalamnya ada bahan peledak di jalan Qa’alu an nahdhah dan menghancurkan rumah-rumah Yahudi, membunuh 14 orang dan melukai 54 orang lainnya.

[4] Peledakan di Mahzan Syikuril (nama perserikatan Yahudi) di Halmiyah az Zaitun pada jam sembilan sore (begitulah yang tertulis. Pen) tanggal 28 September 1948 dan tak seorang Mesir pun yang terluka.

[5] Peledakkan Jaringan Informasi Timur, jaringan milik Yahudi pada jam 06.15 pagi tanggal 22 Nopember 1948 dan tidak melukai seorang pun.

[6] Peledakkan toko Daud Adas al Yahud di jalan Imaduddin pada 28 Juli 1948, tidak menelan korban.

[7] Peledakkan besar di toko bensin yahudi di jalan Qashru An Nil pada tahun yang sama dan tidak menelan korban.

[8] Peledakkan toko Jatiniyu milik Yahudi di jalan Muhammad Farid pada tahun yang sama, namun tidak menelan korban.

Berkata Dr. Mahmud Jami’: “Tindakan balas dendam ini terjadi atas rencana Agen Rahasia Ikhwanul Muslimin, karena itulah bahasa satu-satunya yang difahami oleh Yahudi dan satu-satunya cara untuk menakut-nakuti mereka, seperti halnya mereka menganggapnya sebagai balasan atas pembunuhan korban Dir Yasin dan perusakan kampung Al Baramuni di Abidin.”

Setelah itu, orang-orang yang menyelewengkan sejarah dan benci kepada da’wah Ikhwanul Muslimin menyebut mereka sebagai teroris. Sungguh, aku kasihan terhadap mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan sesuatu kecuali dusta.”

(QS. Al Kahfi: 5)

Untuk apa yang aku sebutkan di atas, kalian bisa merujuknya ke buku yang ditulis oleh Abu Hudzaifi, Tha’nah ‘ala Da’watil Ikhwan wa Rudud ‘alaiha (Tikaman terhadap Da’wah Al-Ikhwan dan Jawaban-Jawabannya) hlm. 62 atau klik http://perisaidakwah.com/content/view/44/38/

Fakta lainnya yang menyatakan Ikhwanul Muslimin adalah antek Yahudi,

[9] Perlawanan tak kenal henti dari HAMAS, sayap militer Ikhwanul Muslimin di Palestina

[10] Dikeluarkannya fatwa haram oleh Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi pada bulan November 2000 bagi umat Islam yang membeli produk dan barang dagangan Yahudi dan menganggapnya sebagai salah satu dosa besar karena “Satu Pound (mata uang Mesir : adm) yang anda belanjakan untuk membeli produk Israel, sama dengan satu peluru yang akan merobek tubuh saudara anda di Palestina”.

Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan bahwa jihad di Palestina sekarang ini hukumnya fardhu ‘ain, karena Yahudi menghalalkan segala apa yang diharamkan, tidak mengindahkan norma-norma moral dan nilai-nilai kemanusiaan serta hokum internasional. Tambahnya, setidak-tidaknya dukungan seorang Muslim terhadap perjuangan Palestina dalam menghadapi Yahudi bisa diwujudkan dengan niat jihad dan mati syahid untuk membela Palestina. “Siapa yang tidak pernah terlintas di hatinya untuk berjihad, maka ia mati dalam keadaan munafik”. Jihad yang ditegaskan dalam Al-Qur’an adalah jihad dengan harta dan jiwa. Maka, jika tidak mampu dengan jiwa, hendaklah seorang Muslin berjihad dengan hartanya. Dan salah satu bentuk jihad dengan harta adalah dengan melakukan pemboikotan terhadap semua produk Yahudi Israel.

Tapi mengapa ya ikhwah… Kalian selalu saja memblow-up pandangan bahwa beliau bara’ terhadap Yahudi? Mengapa kalian tidak menggunakan sudut pandang positif dan melihat kemaslahatan yang dikatakan beliau? Wallahu musta’an, aku berlepas diri dari pandangan negative kalian terhadap beliau.

Mengenai dampak atas fatwa pemboikotan produk Yahudi ini dapat dilihat pada http://jaen2006.wordpress.com/2007/01/15/tahukah-anda-kita-turut-membunuh-bayi-palestina-jika%e2%80%a6/#more-35

[11] Pada tanggal 2 Desember 1948, Liga Arab melakukan protes keras atas tindakan USA dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri, IM bisa melakukan kudeta. Akibatnya, tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

Dan atas kejadian ini [dipenjara dan dihukum mati], justru kami dapati sebagian dari kalian bergembira atas apa yang menimpa mereka. Wallahu musta’an… wallahu musta’an, aku tidak habis pikir mengapa kalian seperti itu terhadap kami.

[12] Dikeluarkannya Risalah “Marilah Bekerjasama dalam Memperbaiki Kerusakan yang Dilakukan oleh Amerika dan Zionis Yahudi” oleh Al-Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, Muhammad Mahdi Akif pada 15 Nopember 1997. Untuk lebih jelasnya silahkan klik http://www.al-ikhwan.net/index.php/risalah-ikhwan/2007/marilah-bekerjasama-dalam-memperbaiki-kerusakan-yang-dilakukan-oleh-amerika-dan-zionis/

[13] Dikeluarkannya Bayan dari Al-Ikhwanul Muslimin Tentang Penghancuran dan Pembantaian yang Ditebarkan oleh Zionis Terhadap warga Palestina di Gaza oleh Muhammad Mahdi Akif, Al-Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun pada 1 Maret 2008 di Kairo. Untuk lebih jelasnya silahkan klik http://www.al-ikhwan.net/index.php/akhbar-ikhwan/2008/bayan-dari-al-ikhwanul-muslimin-tentang-penghancuran-dan-pembantaian-yang-ditebarkan-oleh-zionis-terhadap-warga-palestina-di-gaza/

[14] Ajakan Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, Dr. Muhammad Mahdi Akif agar umat Islam bersatu dalam menolak penjajahan Amerika dan permusuhan zionis yang terus menerus terhadap bangsa Palestina, pada Muktamar VI tentang Penjajahan Zionis Yahudi Amerika, di Kairo tanggal 27 Maret 2008. Untuk lebih jelasnya silahkan klik http://www.al-ikhwan.net/index.php/akhbar-ikhwan/2008/sambutan-mursyid-am-pada-muktamar-vi-tentang-penjajahan-zionis-amerika-di-cairo-mesir/

Tak bisa dipungkiri perseteruan antara penganut mahzab yang taklid telah terjadi sejak zaman dahulu. Tapi kini, setelah tragedy Perang Teluk, perseteruan tersebut semakin meruncing, dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara ulama-ulama yang pro dan kontra dengan disetujuinya kehadiran pasukan kafir Barat Amerika CS di Timur Tengah. Wallahu ‘alam, pastilah ada konspirasi Barat dengan scenario globalnya yang memainkan perannya disini untuk terus memecah belah persatuan umat Islam dengan cara apapun.

Mengenai fakta yang menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin ingin menghancurkan Salafy adalah hal-hal berikut ini:

[1] Hasan al-Banna mengatakan dalam Buku Kumpulan Risalah Dakwah Hasan al-Banna Jilid 1, halaman 192-193, “Wastathii’u taquula wa laa haraja ‘alayka, innal ikhwaanal muslimiina : Da’watun salafiyyatun, wa thariiqatun sunniyyatun….” Artinya, “Setelah itu, anda akan bisa mengatakan tanpa ragu bahwa Ikhwanul Muslimin adalah Dakwah salafiyyah, tarekat sunniyah….”

[2] Hasan al-Banna mengatakan dalam Al-Aqaid hlm. “Kami berkeyakinan bahwa pendapat salaf—yakni diam dan menyerahkan kandungan makna kepada Allah—itu lebih utama, dengan memotong habis ta’wil dan ta’thil (penafian). Jika engkau adalah salah satu dari orang yang Allah bahagiakan hatinya dengan ketenangan iman dan yang Allah sejukkan dadanya dengan embun keyakinan, janganlah mencari ganti selainnya.”

[3] Ushulul ‘isyrin dalam rukun bai’at pertama prinsip kedua adalah, “Al-Qur’an yang mulia dan sunnah Rasul yang suci melalui rijalul hadits (periwayat hadits) yang terpercaya adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hokum-hukum Islam.”

[4] Ushulul ‘isyrin dalam rukun bai’at pertama prinsip keempat adalah, “Jimat, mantra, guna-guna, ramalan, perdukunan, penyingkapan perkara ghaib, dan semisalnya merupakan sebuah kemungkaran yang harus diperangi, kecuali mantera dari ayat Al-Qur’an atau ada riwayat dari Rasulullah saw.”

[5] Ushulul ‘isyrin dalam rukun bai’at pertama prinsip kedelapan adalah, “Khilaf dalam masalah fiqih furu’ (cabang) hendaknya tidak menjadi factor pemecah belah agama, tidak menyebabkan permusuhan, dan tidak menyebabkan kebencian.”

[6] Ushulul ‘isyrin dalam rukun bai’at pertama prinsip kesebelas adalah, “Setiap bid’ah dalam agama Allah yang tidak ada pijakannya tetapi dianggap baik oleh hawa nafsu manusia, baik berupa penambahan maupun dan pengurangan, adalah kesesatan yang wajib diperangi dan dihancurkan dengan menggunakan sarana yang sebaik-baiknya, yang tidak justru menimbulkan bid’ah lain yang lebih parah.”

[7] Ushulul ‘isyrin dalam rukun bai’at pertama prinsip keempat belas adalah, “Meminta pertolongan kepada penghuni kubur, siapapun mereka, berdo’a kepadanya, memohon pemenuhan hajat,—baik dari jarak dekat maupun dari kejauhan, bernadzar untuknya, membangun kuburnya, menutupinya dengan satir, memberikan penerangan, mengusapnya (untuk mendapatkan barakah), bersumpah dengan selain Allah, dan segala sesuatu yang serupa dengannya adalah bid’ah besar yang wajib diperangi.”

[8] Ushulul ‘isyrin dalam rukun bai’at pertama prinsip kedua puluh adalah, “Kita tidak mengkafirkan seorang muslim yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat, mengamalkan kandungannya, dan menunaikan kewajiban-kewajibannya, baik karena lontaran pendapat maupun karena kemaksiatannya, kecuali jika ia mengatakan kata-kata kufur, mengingkari sesuatu yang telah diakui sebagai bagian penting dari agama, mendustakan Al-Qur’an secara terang-terangan, menafsirkannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab, atau berbuat sesuatu yang tidak mungkin diinterpretasikan kecuali dengan tindakan kufur.”

Lihatlah contoh delapan alasan di atas. Mungkinkah Ikhwanul Muslimin menghancurkan Salafi? Terutama point kelima prinsip kedelapan tentang “Khilaf dalam masalah fiqih furu’ (cabang) hendaknya tidak menjadi factor pemecah belah agama, tidak menyebabkan permusuhan, dan tidak menyebabkan kebencian.”

Dan point kedelapan prinsip kedua puluh, “Kita tidak mengkafirkan seorang muslim yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat, mengamalkan kandungannya, dan menunaikan kewajiban-kewajibannya, baik karena lontaran pendapat maupun karena kemaksiatannya, kecuali jika ia mengatakan kata-kata kufur, mengingkari sesuatu yang telah diakui sebagai bagian penting dari agama, mendustakan Al-Qur’an secara terang-terangan, menafsirkannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab, atau berbuat sesuatu yang tidak mungkin diinterpretasikan kecuali dengan tindakan kufur.”

Lantas lihatlah apa yang telah dilakukan oleh Salafi Yamani terhadap jama’ah-jama’ah lain di luar jama’ahnya? Aku tidak perlu menjawab, karena mungkin aku akan tertuduh sebagai hizbiyyun pendusta, sakit hati yang dalam, sesak dada karena fatwa-fatwa tahdzir dan sudah tidak tertampung lagi semua uneg-uneg ku.

Maka aku katakan, Jazakumullah jikalau fatwa-fatwa tahdzir itu diungkapkan dengan santun, hikmah, penuh kasih sayang. InsyaAllah, kami sangat sadar bahwa kami sebagai manusia terkadang khilaf dan memerlukan koreksi dari orang-orang diluar kami, karena insyaAllah, hal terbaik bagi kami adalah berkaca dari orang lain baik yang melihatnya secara obyektif ataupun subyektif, kami tetap mensyukurinya sebagai bahan untuk kami memperbaiki diri.

Tapi kami mohon maaf, jika fatwa-fatwa tahdzir yang dimaksud adalah dengan menggunakan kata-kata semisal:

* “Tepat sekali jika gerakan IM dinyatakan sebagai gerakan tong sampah. Semua yang berbau busuk dan kotor ada di dalamnya.” (Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly, Terorisme dalam Tinjauan Islam, hlm. 50, catatan kaki no. 13)

* Yusuf Qaradhawy disebut Al-Qaradha (sang penggunting) As-Sunnah. Hasan Al-Banna dituduh sebagai sufi berpaham bathiniyah (paham sesat dalam tasawuf) pada Salafy edisi III/Syawal/1416/1996, hlm. 13

* “Al-Qaradhawi adalah manusia dungu zaman ini dan perusak manusia, ahli fiqih yang sesat, ulama yang meridhai manhaj komunis, marxis, leninis, dan ba’ats.” Dalam buku Membongkar kedok al-Qaradhawy karya thalibul ilmi Salafi Yamani, Manshur Al-Udaini Al-Yamani, hal. 223, 139, 140)

* “Di antara sekian banyak dai dhalalah yang menyeru kepada kesesatan pada zaman ini adalah Yusuf Qaradhawy, mufti Qatar.” seperti apa yang dikatakan Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’I rahimahullah di dalam sambutannya pada buku Membongkar Kedok al-Qaradhawy, hlm. 15)

* “Sebenarnya dakwah Ikhwanul Muslimin didasarkan pada manhaj orang kafir barat yang dibungkus dengan pakaian Islam,” seperti apa yang dikatakan Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali—hafizhahullah wa ghafarahullah dalam Kekeliruan Sayyid Quthb, hlm. 177,

* Dan hal-hal lainnya yang tak akan habis untuk dibahas dalam satu buku sekalipun.

InsyaAllah, siapapun orangnya, selama masih memiliki akal sehat dan nurani manusia, maksudku bukan orang gila yang kehilangan kewarasannya, pasti tidak akan bisa menerima kata-kata tersebut apalagi menganggapnya sebagai nasihat.

Jadi biarlah umat sendiri yang menilai karena merekalah yang menjadi saksi atas apa yang mereka alami.

Ya ikhwah…. Dalam beberapa hal kita memang sama, tapi dalam hal lainnya kita berbeda. Karena itu ya ikhwah, janganlah kalian marah dan membenci kami karena kami tidak meruju kepada fatwa-fatwa tahdzir ulama-ulama kalian. Karena prinsip ke-enam dari ushulul ‘isyrin kami adalah,

“Setiap orang boleh diambil atau ditolak kata-katanya, kecuali Al-Ma’shum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setiap yang datang dari kalangan salaf Rhadiyallahu Anhu dan sesuai dengan Kitab dan Sunnah, kita terima. Jika tidak sesuai dengannya, maka Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya lebih utama untuk diikuti. Namun demikian, kita tidak boleh melontarkan kepada orang-orang—oleh sebab sesuatu yang diperselisihkan dengannya—kata-kata caci maki dan celaan. Kita serahkan saja kepada niat mereka dan mereka telah berlalu dengan amal-amalnya.”

Tapi mengapa ya Ikhwah?…. Kalian justru memblow-up bahwa kami tidak tegas, di sini senang di sana senang dan sebutan-sebutan lainnya.

Maka di sini aku katakan, lihatlah kembali prinsip ke-enam diatas, itulah prinsip kami. Kami akan melakukan dan berusaha menjelaskan apa yang diperselisihkan itu dengan metode kami dalam mempertimbangkan kemudharatan yang kemungkinan timbul dan berdampak lebih buruk dan berbahaya dari apa yang diperselisihkan/dianggap bid’ah tersebut.

Sementara untuk tujuh point alasan lainnya, insyaAllah, kita semua sudah tahu terutama point tiga, empat, enam dan tujuh, tidak ada perbedaan sedikitpun antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi.

Jadi alasan bahwa Ikhwanul Muslimin akan menghancurkan salafi itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dan mustahil karena bertentangan dengan prinsip-prinsipnya.

Tapi jika aku IBNU ABDUL MUIS AL-MAIDANY sebagai pemilik blog ihwansalafy.wordpress, insyaAllah akan berusaha meluruskan atau bahkan menghancurkan memperbaiki SALAFI EKSTRIM YAMANI WAL IRJA’I semampunya. Sehingga tinggalah ukhuwah Islamiyah diantara kita dan saling nasihat-menasihati dengan kasih sayang yang penuh hikmah. Bersatu tanpa peduli dengan baju kecuali meninggikan kalimat tauhid dan keselamatan saudaranya dari kesesatan dengan cara yang paling hikmah yang justru tidak menimbulkan fitnah dan kemudharatan melebihi apa yang diperselisihkan oleh umat.

Renungilah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut ini, “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Qs. An-Nahl:92)

Aku hanyalah manusia biasa yang terkadang miris ketika melihat ulama, syuhada, mujahid, mujadid, atau muslim lainnya disakiti dan didzalimi. Wallahi, aku tidak sakit hati sedikitpun atas apa yang kalian lakukan, aku hanya ingin menyampaikan,

“Siapa yang memulai maka mereka sendirilah yang harus mengakhirinya.”

“Jika tidak ingin disakiti, maka janganlah menyakiti orang lain.”

“Jika tidak senang dicela, maka janganlah mencela.”

“Jika ikhlas dalam memberi nasihat maka janganlah menggunakan kata-kata kasar dan pedas penuh arogansi.”

“Jika tak ingin dibuka kedoknya dalam forum discusi, daurah saingan atau tabligh sekalipun maka janganlah melakukan hujatan di majlis-majlis kalian.”

“Jika tidak ingin dibantah, maka janganlah mulai untuk menebar fitnah.”

Wallahu musta’an…wallahu musta’an… wallahu musta’an….

Semoga ini cukup menjelaskan article yang bersumber dari http://swaramuslim.net/more.php?id=668_0_1_0_M dan versi bhs inggris di : http://www.usnews.com/usnews/news/articles/050425/25roots.htm 33420

Aku mohon ampun kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, dan maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian yang merasa tidak nyaman dengan articleku ini.

Wallahu A’lam Bishawab.

0 ulasan:

Hakikat Post Terbaik


Sahabat

Hakikat Media